Ribuan Massa Geruduk DPRD Sampang, Aksi Tolak Penundaan Pilkades Berujung Ricuh

Avatar

- Pewarta

Selasa, 28 Oktober 2025 - 22:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Caption: Massa Aksi Demontrasi Tolak Penundaan Pilkades Saat Ricuh (Sumber Foto: Agus Junaidi/Pilar Pos)

Caption: Massa Aksi Demontrasi Tolak Penundaan Pilkades Saat Ricuh (Sumber Foto: Agus Junaidi/Pilar Pos)

SAMPANG, Pilar Pos | Ribuan massa yang tergabung dalam Forum Aktivis Madura dan Aliansi Masyarakat Desa Bersatu menggeruduk Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang, Jawa Timur, Selasa (28/10/2025).

Mereka menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang menolak keputusan penundaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) 2026, yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat dan berpotensi melumpuhkan roda pemerintahan di tingkat desa.

Awalnya aksi berjalan damai. Namun situasi memanas ketika massa berusaha menembus barikade polisi untuk mendekati halaman gedung DPRD. Lemparan botol air mineral dan batu pun meletus dari arah kerumunan, memicu bentrok dengan aparat.

BACA JUGA :  Diletakkan di Tadah Hujan, Proyek P3-TGAI Hippa Bintang Maulana di Sampang Diduga Salah Penempatan

Kericuhan semakin tak terkendali setelah pintu gerbang DPRD dijebol massa. Polisi yang berupaya mengendalikan situasi terpaksa menembakkan gas air mata, membuat peserta aksi kocar-kacir sebelum kembali berkumpul di lokasi semula.

Koordinator lapangan aksi, Rofi, menegaskan bahwa penundaan Pilkades merupakan bentuk kemunduran demokrasi dan berpotensi menciptakan kekosongan kepemimpinan desa.

“Penundaan ini jelas bertentangan dengan semangat UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 yang mengamanatkan Pilkades dilakukan secara periodik dan demokratis,” tegasnya dalam orasi.

Massa menyampaikan sembilan tuntutan kepada Pemkab Sampang. Antara lain, mendesak agar jadwal Pilkades segera ditetapkan dan diumumkan untuk seluruh desa yang masa jabatan kepala desanya telah berakhir, serta meminta penjelasan transparan mengenai alasan penundaan, dasar hukum, dan kesiapan anggaran.

BACA JUGA :  Rokok Ilegal Merek PCX Marak di Pamekasan, Toko Kelontong: "Untung Besar, Tapi Takut Razia"

Mereka juga menolak segala bentuk politisasi dan penundaan sepihak yang dinilai sarat kepentingan. Forum menegaskan bahwa langkah ini merupakan perjuangan konstitusional masyarakat desa untuk mempertahankan hak demokratis mereka.

“Aksi ini adalah bentuk perjuangan masyarakat desa menuntut haknya berdemokrasi dan mendapatkan kepemimpinan yang sah,” seru Rofi.

Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Sampang Ahmad Mahfudz yang turun langsung menemui massa menyebut aksi tersebut sebagai bentuk perhatian masyarakat terhadap pemerintah Kabupaten Sampang.

BACA JUGA :  Proyek Jalan Rabat Beton di Desa Kotah Sampang Terindikasi Akan Sarat Penyimpangan

“Saya pribadi dan juga atas nama Pemkab Sampang meminta maaf jika ada kekurangan. Terkait tuntutan masyarakat, akan saya perjuangkan semaksimal mungkin,” ujar Mahfudz, yang akrab disapa Ra Mahfudz.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas kritik dan partisipasi masyarakat.

“Kritik seperti ini sangat dibutuhkan. Tanpa pengawasan publik, kami bisa saja lalai. Soal Pilkades, kami akan berupaya mencari solusi terbaik untuk masyarakat,” pungkasnya.

Penulis : Agus Junaidi

Editor : Redaksi

Sumber Berita : Pilar Pos

Follow WhatsApp Channel pilarpos.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Demo Penundaan Pilkades di Sampang Ricuh, Aktivis: Polisi Lebih Bela Penguasa daripada Rakyat
Proyek Jembatan Daleman–Pasarenan Rp2,1 Miliar Disorot, AMS Laporkan Dugaan Korupsi ke Kejari Sampang
Sabung Ayam Marak di Batoporo Sampang, Polisi Dituding Lakukan Pembiaran: Kami Sudah Bertindak, Tapi Selalu Bocor
Kasus Kesalah Pahaman Warga Palesanggar Berakhir Damai Di Mapolres Pamekasan
H.Her Mendapat Apresiasi Sejumlah Aktivis Sebagai Tokoh Pemersatu Madura
Santri Lepelle Sampang Demo di Surabaya, Desak Chairul Tanjung Minta Maaf atas Tayangan Trans7
Kasus Dana Ganti Rugi Rumpon Nelayan Madura Rp21 Miliar Kian Menggelinding, Pejabat Petronas Diperiksa Kejati Jatim
Proyek Peningkatan Jalan Batulenger-Tobai Timur Rp5,5 Miliar di Sampang Disorot Aktivis, Ditemukan Dua Nama CV di Lokasi

Berita Terkait

Jumat, 31 Oktober 2025 - 20:00 WIB

Demo Penundaan Pilkades di Sampang Ricuh, Aktivis: Polisi Lebih Bela Penguasa daripada Rakyat

Selasa, 28 Oktober 2025 - 22:12 WIB

Ribuan Massa Geruduk DPRD Sampang, Aksi Tolak Penundaan Pilkades Berujung Ricuh

Selasa, 28 Oktober 2025 - 11:49 WIB

Proyek Jembatan Daleman–Pasarenan Rp2,1 Miliar Disorot, AMS Laporkan Dugaan Korupsi ke Kejari Sampang

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 23:35 WIB

Sabung Ayam Marak di Batoporo Sampang, Polisi Dituding Lakukan Pembiaran: Kami Sudah Bertindak, Tapi Selalu Bocor

Minggu, 19 Oktober 2025 - 15:13 WIB

Kasus Kesalah Pahaman Warga Palesanggar Berakhir Damai Di Mapolres Pamekasan

Berita Terbaru