SAMPANG, Pilar Pos – Peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang jatuh pada 22 Oktober bukan sekadar ajang seremonial mengenang perjuangan para ulama dan santri. Lebih dari itu, momentum ini menjadi refleksi dan panggilan zaman bagi generasi santri untuk tampil sebagai penjaga moral dan peradaban di era digital.
Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sampang, Mahfud, menegaskan bahwa peran santri kini tidak lagi cukup hanya di lingkup pesantren.
“Santri tidak hanya dituntut menguasai ilmu agama, tetapi juga harus melek teknologi, media sosial, dan peka terhadap isu-isu kebangsaan,” ujarnya, Rabu (22/10/2025).
Menurut Mahfud, di tengah derasnya arus globalisasi dan informasi digital, tantangan dakwah semakin kompleks dan multidimensi. Karena itu, santri harus mampu hadir di ruang-ruang digital untuk menyebarkan nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin dengan cara yang santun, cerdas, dan argumentatif.
“Dakwah tidak cukup lagi hanya dilakukan di mimbar masjid. Santri harus bisa merambah platform digital untuk menyampaikan pesan-pesan keislaman yang damai dan penuh hikmah,” imbuhnya.
Selain menjabat sebagai Ketua DPD PKS Sampang, Mahfud juga merupakan Ketua Komisi IV DPRD Sampang. Ia menekankan pentingnya membekali diri dengan keterampilan berpikir kritis, komunikasi lintas budaya, dan semangat moderasi beragama, agar santri bisa menjadi penyejuk di tengah perbedaan.
Mahfud juga mengingatkan agar santri tetap memegang teguh nilai-nilai pesantren seperti keikhlasan, kesederhanaan, dan tawadhu’ sebagai fondasi perjuangan. Ia mengutip sabda Nabi Muhammad SAW:
“Akan datang suatu masa di mana orang yang sabar dalam berpegang pada agamanya seperti orang yang memegang bara api.” (HR. At-Tirmidzi, No. 2260).
“Dengan semangat Hari Santri, marilah kita teguhkan komitmen untuk menjadikan santri sebagai garda terdepan dakwah yang adaptif, kreatif, dan solutif dalam menjawab tantangan zaman,” pungkasnya.
Penulis : Safii
Editor : Agus Junaidi
Sumber Berita : Pilar Pos











