Tantangan Berat Petani Tembakau di Sampang: Mereka Bertahan dengan Harapan, Meski Kenyataan Terguncang Merugi

Avatar

- Pewarta

Rabu, 18 Juni 2025 - 07:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Caption: Jamaludin seorang Petani asal Kecamatan Camplong saat mengecek tanaman tembakau nya usai terkena hujan lebat (Sumber: Pilar Pos)

Caption: Jamaludin seorang Petani asal Kecamatan Camplong saat mengecek tanaman tembakau nya usai terkena hujan lebat (Sumber: Pilar Pos)

SAMPANG, Pilar Pos | Nasib para petani di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, pada musim tanam tembakau tahun 2025 ini rupanya menjadi tantangan berat untuk merawat tanamannya. Bukan hanya karena harga pupuk yang tinggi, faktor cuaca yang tak menentu juga turut memperparah kondisi membuat petani di Sampang terguncang merugi.

Di musim tanam kali ini, bukannya memperoleh pancaran sinar matahari yang optimal seperti pada musim kemarau ideal. Namun, para petani justru harus berjuang keras dengan intensitas curah hujan yang masih tinggi menyebabkan kemarau basah menyulitkan proses tanam tembakau.

Hal itu dialami oleh Jamaludin, seorang petani di Kecamatan Camplong, ia mengaku sudah dua kali menanam tembakau namun hasilnya nihil.

BACA JUGA :  Khofifah: Tahun 2025 Jadi Awal Kebangkitan Baru Jatim, Makin Maju Inklusif dan Berdaya Saing

Menurutnya, tanaman tembakau yang sangat diharapkan olehnya itu, bergantung pada kondisi panas dan kering agar kualitas batang serta daunnya tumbuh optimal. Akan tetapi, musim tanam ini justru diwarnai genangan air dan banjir merusak harapan petani untuk panen.

“Dua kali saya tanam namun hasilnya nihil, dua-duanya mati karena terendam banjir. Tahun ini harus ekstra kerja keras,” kata Jamaludin, Rabu, (18/06/2025).

Tetap Bertahan dengan Harapan, Meski Kenyataan Terus Mengguncang

Tantangan Berat Petani Tembakau di Sampang: Mereka Bertahan dengan Harapan, Meski Kenyataan Terguncang Merugi
Caption: Tanaman tembakau usai terkena hujan deras di Kabupaten Sampang

Tidak berhenti disitu, kondisi serupa juga dialami Misnari, petani lainnya. Ia mengatakan, bahwa tembakau miliknya yang sudah berusia satu bulan justru terendam akibat hujan deras selama dua hari berturut-turut.

BACA JUGA :  Ansor Jatim: Ekonomi Kreatif Kunci Wujudkan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara

Dalam kondisi seperti itu, Misnari hanya bisa pasrah dan terus berusaha menerima keadaan walaupun sudah mengeluarkan biaya besar untuk proses awal mulai dari pengolahan lahan, pembelian bibit, penanaman, hingga pupuk.

Kendati demikian, Misnari tetap bertahan dengan menaruh harapan besar agar cuaca segera membaik dan kembali normal.

“Beginilah kondisinya, banjir. Mau bagaimana lagi? Sekarang kami cuma bisa sabar dan hanya bisa berdoa, semoga cuaca segera kembali normal,” harapnya.

Bukan hanya seorang petani asal Camplong yang mengalami ujian berat di musim tanam tembakau tahun 2025 ini. Hal serupa juga dialami Hasan, petani asal warga Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang.

BACA JUGA :  Sosok KH Taufik Hasyim Ketua PCNU Pamekasan yang Meninggal Kecelakaan di Tol Probolinggo: Karir dan Prestasi Gemilang

Ia bahkan mengaku sudah mencoba berusaha dan terus bertahan menaruh harapan besar dari tanaman tembakau meski kenyataan terus mengguncang.

Upaya tiga kali melakukan tanam ulang, tidak sedikit biaya yang ia keluarkan. Namun, curah hujan tetap saja mengguyur hamparan ladangnya hingga tanaman tembakau miliknya mati kebanjiran.

“Tembakau saya sudah tiga kali mati karena kebanjiran. Padahal modalnya tidak sedikit,” katanya dengan nada getir.

Musim tanam tembakau tahun ini benar-benar menjadi ujian berat bagi petani di Sampang. Mereka tetap bertahan dengan harapan, meski kenyataan terus mengguncang.

Penulis : Agus Junaidi

Editor : Amir Sholeh

Sumber Berita : Pilar Pos

Follow WhatsApp Channel pilarpos.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Program BK Pemprov Jatim TA 2025 di Sampang, Desa Pandiyangan Kecipratan Dana Rp1,9 Miliar
Tersebar di Beberapa Desa, Bantuan Keuangan Pemprov Jatim Tahun 2025 di Sampang Capai Rp9,8 Miliar
Proyek P3-TGAI TA 2025 di Kabupaten Sampang Tembus Rp23,4 Miliar
Semarak ! Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Acara Fun Run Polres Pamekasan Diikuti Ribuan Peserta
Sosok KH Taufik Hasyim Ketua PCNU Pamekasan yang Meninggal Kecelakaan di Tol Probolinggo: Karir dan Prestasi Gemilang
Parah, SPX Shopee Express Kecamatan Pasean Dikeluhkan Warga, Barang Pesanan Tanpa Konfirmasi Direturn
Inisiatif Pribadi dan Panggilan Hati: Setiap Jumat Legi, Kades Ketapang Daya Sampang Santuni Anak Yatim
Persiapan Haji 2025: Anggota DPD RI Lia Istifhama Lakukan Kunjungan Kerja ke Kementerian Agama Jawa Timur

Berita Terkait

Kamis, 3 Juli 2025 - 11:13 WIB

Tersebar di Beberapa Desa, Bantuan Keuangan Pemprov Jatim Tahun 2025 di Sampang Capai Rp9,8 Miliar

Rabu, 2 Juli 2025 - 16:32 WIB

Proyek P3-TGAI TA 2025 di Kabupaten Sampang Tembus Rp23,4 Miliar

Minggu, 22 Juni 2025 - 21:02 WIB

Semarak ! Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Acara Fun Run Polres Pamekasan Diikuti Ribuan Peserta

Rabu, 18 Juni 2025 - 07:26 WIB

Tantangan Berat Petani Tembakau di Sampang: Mereka Bertahan dengan Harapan, Meski Kenyataan Terguncang Merugi

Senin, 16 Juni 2025 - 01:16 WIB

Sosok KH Taufik Hasyim Ketua PCNU Pamekasan yang Meninggal Kecelakaan di Tol Probolinggo: Karir dan Prestasi Gemilang

Berita Terbaru