SAMPANG, Pilar Pos | Proyek Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Desa Tambelangan, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, menjadi sorotan. Jumat, (27/06/2025).
Sebab, proyek Pamsimas yang dibangun di 2023 itu diketahui tidak memiliki sumber mata air. Air yang selama ini dialirkan kepada warga sekitar berasal dari sumber air milik warga sekitar (pribadi). Sehingga, dugaan kuat proyek Pamsimas TA 2023 di Desa Tambelangan diduga tidak tepat sasaran penempatan serta disinyalir mengabaikan pentingnya menggunakan metode dalam pencarian sumber mata air.
Berdasarkan informasi yang dihimpun proyek Pamsimas tersebut dikerjakan oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas) Tambelangan Asri. Proyek tersebut menelan anggaran sekitar Rp400 juta.
Proyek Pamsimas adalah salah satu program Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementrian) PUPR. Program ini bertujuan untuk meningkatkan layanan akses air minum dan sanitasi yang layak.
Salah satu warga sekitar yang terdampak dari proyek Pamsimas tersebut menuturkan bahwa sejak bangunan proyek Pamsimas berdiri sudah sekitar dua tahun, untuk sumur bor tidak mengeluarkan sumber mata air.
“Sejak dari proyek ini selesai, kalau dari Pamsimas sendiri tidak keluar air. Saat ini air yang disalurkan ke masyarakat dari sumber mata air lain dan berbayar ke orang yang punya sumur bor,” ungkap warga sekitar, Kamis (26/06/2025).
Saat dikonfirmasi Faisol Kades Desa Tambelangan oleh media ini melalui pesan whatsApp tidak ada balasan dan telepon selulernya untuk mengetahui siapa pelaksana proyek Pamsimas dan sumber dana serta besaran anggaran dari proyek tersebut, media ini belum terhubung lantaran nomor yang biasa dipakai tidak dapat dihubungi.
Perlu diketahui, proyek Pamsimas adalah satu paket dengan pekerjaan fisik tandon, sumur bor, dan pipa. Namun, pekerjaan pengeboran sumur bor proyek Pamsimas yang dikerjakan oleh Pokmas Tambelangan Asri tidak menemukan sumber mata air.
Sekedar diketahui, bahwa pada umumnya untuk pekerjaan pengeboran, cara yang tepat dalam pencarian sumber mata air dalam proyek pengeboran adalah menggunakan metode Geolistrik.
Metode ini melibatkan pengukuran resistivitas listrik dalam tanah untuk mengidentifikasi keberadaan air tanah dan lapisan akuifer.
Metode ini mengukur perbedaan tahanan jenis (resistivitas) batuan dan tanah di bawah permukaan dengan mengalirkan arus listrik melalui elektroda yang ditanam di tanah.
Geolistrik dapat membantu mengidentifikasi lapisan batuan yang mengandung air (akuifer) berdasarkan perbedaan resistivitas dengan lapisan lain. Metode ini juga dapat menentukan kedalaman lapisan air tanah.
Data geolistrik membantu menentukan zona-zona potensial yang mengandung air tanah dengan produktivitas tinggi.
Penulis : Agus Junaidi
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Pilar Pos